Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan terbaik di Jakarta membantu Anda mengatasi keluhan maupun gangguan yang berisiko mengancam janin. Salah satunya pre-eklampsia atau keracunan kehamilan yang rentan dialami ibu hamil, bersalin, hingga masa nifas.
Berbagai penelitian telah dilakukan
untuk mengetahui penyebab pre-eklampsia. Namun, sampai sekarang, belum ada
faktor alamiah yang dapat menjelaskannya. Meski demikian, ada gejala-gejala
yang bisa Anda kenali untuk mengurangi resikonya.
Pre-eklampsia pada ibu hamil
Dilansir dari National Health
Service, pre-eklampsia (kadang disebut juga sebagai eklampsia) mempunyai
potensi yang membahayakan pada kandungan dan bisa berkembang sendiri pada
bumil. Ada tiga tanda umum yang dialami seseorang dengan gangguan ini, antara
lain tekanan darah tinggi atau hipertensi, munculnya protein urine, dan pembengkakan
cairan dalam tubuh (edema).
Pre-eklampsia yang tak terdeteksi sejak
dini akan menyebabkan komplikasi pada kehamilan yang disertai tanda-tanda
kerusakan pada sejumlah sistem organ lain. Selain itu, pre-eklampsia yang
muncul setelah kehamilan memasuki trimester kedua kerap dialami juga oleh bumil
dengan tekanan darah normal.
Karena kadang tak menunjukkan
tanda-tanda serius, pre-eklampsia akan memberikan dampak fatal terhadap
kandungan Anda. Oleh karena itu, bumil disarankan melakukan pemeriksaan secara berkala
untuk mengetahui apakah kondisi kandungannya normal atau menunjukkan
tanda-tanda pre-eklampsia, sehingga bisa segera ditangani.
Tanda-tanda lain dari
pre-eklampsia
Selain hipertensi, protein urine, dan
edema, pre-eklampsia pun menunjukkan tanda-tanda berikut yang sebaiknya Anda
waspadai:
·
Sakit kepala. Keluhan ini umum dialami bumil, sehingga banyak yang tak
menyadari sakit kepala bisa jadi tanda dari pre-eklampsia. Jika sakitnya tak
kunjung hilang setelah berbaring dan disertai meningkatnya sensitivitas pada
cahaya, segera konsultasikan dengan dokter;
·
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba. Hati-hati kalau Anda mengalami
kenaikan berat badan signifikan, misalnya satu kilogram dalam seminggu. Hal ini
bisa menandakan adanya pre-eklampsia, terutama kalau Anda semakin sering merasa
mual hingga muntah;
·
Mual dan muntah. Menyambung dari poin sebelumnya, frekuensi mual dan muntah
yang terus berlangsung setelah trimester kesatu kehamilan perlu diwaspadai.
Sebab bisa jadi keluhan ini merupakan gejala munculnya pre-eklampsia pada tubuh
Anda;
·
Hiperrefleksia. Ketika mengalami hiperrefleksia, Anda akan merasakan
refleks tubuh yang berlebihan. Misalnya saat lutut terbentur maka bagian tubuh
tersebut akan terpental berlebih. Hal ini disebabkan adanya reaksi di atas normal
pada sistem saraf involunter;
·
Cemas yang disertai sesak napas. Tanda lainnya yang harus Anda
perhatikan adalah cemas berlebih (anxiety) yang kemudian disusul sesak
napas, lingkungan dan peningkatan denyut nadi. Bahkan bisa saja ada penumpukan
cairan pada paru-paru Anda.
Sebelum terlambat, segera konsultasikan
keluhan-keluhan tertentu yang berlangsung lama bersama dokter untuk memastikannya dan memperoleh
solusi pasti.
0 Komentar